Apa Itu Ruam Popok Bayi? Ini Penjelasan Lengkapnya

ruam popok pada bayi

Ruam popok juga dikenal dengan istilah diaper rash merupakan iritasi dan peradangan yang terjadi di area kulit tertutup popok. Ada banyak hal yang menyebabkan ruam popok pada bayi. Memang umumnya tidak berbahaya, namun bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan menangis. Anda harus mengetahui berbagai hal mengenai ruam popok bayi sehingga bisa meminimalisir resikonya pada Si Kecil.

Pengertian Ruam Popok

Sesuai dengan namanya, ruam popok umumnya terjadi karena pemakaian popok. Oleh sebab itu, bagian yang iritasi dan mengalami peradangan adalah bagian yang tertutup popok. Biasanya ruam popok terjadi karena kondisi lembab dan kurangnya sirkulasi udara.

Sebenarnya hampir semua bayi pernah mengalami ruam popok. Tidak hanya popok sekali pakai saja, ruam popok juga bisa terjadi pada bayi yang memakai popok kain. Gangguan ruam popok bisa dihindari jika menjaga kelembaban dan kebersihan kulit bayi.

Faktor Risiko Penyebab Ruam Popok

Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya ruam popok pada Si Kecil, berikut di antaranya:

  • Kontak dengan urine dan feses yang terlalu lama sehingga menyebabkan iritasi.
  • Memakai popok yang terlalu ketat sehingga terjadi gesekan.
  • Bayi memiliki kulit yang sensitif.
  • Jarang mengganti popok.

Gejala Ruam Popok

Ruam popok bayi sering terjadi pada dua tahun awal kelahiran Si Kecil, khususnya usia 9 sampai dengan 12 bulan. Ada beberapa hal yang menandai Si Kecil mengalami ruam popok. Gejala yang paling jelas yaitu kulit area popok yang memerah. contohnya yaitu lipatan paha, bokong, dan sekitar alat kelamin.

Ketika disentuh, kulit kemerahan akibat ruam popok terasa hangat. Selain itu terkadang kulit juga tampak membengkak. Pada kondisi lebih serius, kulit akan terlihat bersisik dan mengalami luka melepuh. Saat mengalami ruam popok Si Kecil menjadi lebih rewel, apalagi saat area kemerahan dibersihkan untuk diganti popoknya.

Kapan Harus ke Dokter?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa ruam popok sering terjadi pada bayi yang memakai popok. Jadi Anda bisa melakukan perawatan mandiri untuk mengobatinya. Cara merawat ruam popok yaitu menjaga kulit bayi selalu bersih dan kering, mencari popok yang tepat, memastikan sirkulasi udara dalam popok bagus, mengganti popok secara rutin, dan mengoleskan salep khusus.

Kondisi tersebut bisa Anda lakukan selama kurang lebih 2 hari. Jika setelah 2 hari tidak ada perubahan atau malah semakin parah, maka Anda harus segera memeriksakan ke dokter. Selain itu, Si Kecil juga perlu dibawa ke dokter jika mengalami demam, ruam mengeluarkan cairan, dan ruam berdarah.

Tips Mencegah Ruam Popok

Ruam popok bisa dicegah dengan beberapa tips berikut ini:

  • Carikan popok dengan ukuran yang tepat, jangan terlalu ketat.
  • Pilih popok yang mudah menyerap air, memiliki sirkulasi udara, dan lembut untuk Si Kecil.
  • Ganti popok setiap 2 sampai 3 jam sekali.
  • Segera ganti popok jika Si Kecil BAB.
  • Hindari produk bayi yang mengandung alkohol dan pewangi.
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah memakaikan popok pada Si kecil.

Sudah paham apa itu ruam popok bayi? Pemilihan popok yang tepat menjadi salah satu tips mencegah ruam popok pada Si Kecil. Rekomendasi popok terbaik yang bisa membantu mencegah ruam popok adalah MAKUKU SAP Diapers. Anda tidak perlu khawatir karena produk ini dirancang super tipis super menyerap dan anti gumpal.

Bukan hanya itu saja, kontak dengan urine juga bisa diminimalisir karena MAKUKU SAP Diapers menggunakan teknologi SAP (Super Absorbent Polymer). Dengan teknologi SAP tersebut, popok memiliki ketebalan yang tipis, daya serap yang cepat dan merata sehingga permukaan popok akan kering sepanjang hari. Selain itu, popok MAKUKU ini efektif mengurangi ruam popok dan kebocoran. Pilih ukuran yang tepat untuk Si Kecil karena tersedia ukuran NB hingga XXL. Takut Ruam Popok Pakai MAKUKU!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *